Tuesday, January 31, 2012

tanda kiamat:kemunculan dajjal

-sekadar gambar hiasan-
Dajjal asalnya berarti “التَّغْطِيَة”, bermakna menutupi. Orang yang berdusta disebut Dajjal kerana ia menutupi kebenaran dengan kebatilan.[ Al Minhaj Syarh Shahih Muslim]

Dajjal yang dimaksud dalam perbahasan ini adalah Dajjal akbar yang akan muncul menjelang hari kiamat di zaman Imam Mahdi dan Nabi Isa ‘alaihis salam.

Dajjal, Sebesar-Besar Ujian
Keluarnya Dajjal merupakan di antara tanda datangnya kiamat. Fitnah (cubaan) yang ditimbulkan oleh Dajjal adalah seberat-beratnya ujian yang akan dihadapi manusia.
Dalam sebuah hadits shahih disebutkan,

مَا بَيْنَ خَلْقِ آدَمَ إِلَى قِيَامِ السَّاعَةِ خَلْقٌ أَكْبَرُ مِنَ الدَّجَّالِ

"Tidak ada satu pun makhluk sejak Adam diciptakan hingga terjadinya kiamat yang fitnahnya (cubaannya) lebih besar dari Dajjal." (HR. Muslim no. 2946)

An Nawawi rahimahullah menerangkan, “Yang dimaksud di sini adalah tidak ada fitnah dan masalah yang lebih besar daripada fitnah Dajjal.”[2]

Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berdiri di hadapan manusia lalu memuji Allah kerana memang Dialah satu-satunya yang berhak atas pujian kemudian beliau menceritakan Dajjal. Beliau bersabda,

إِنِّى لأُنْذِرُكُمُوهُ ، وَمَا مِنْ نَبِىٍّ إِلاَّ أَنْذَرَهُ قَوْمَهُ ، لَقَدْ أَنْذَرَ نُوحٌ قَوْمَهُ ، وَلَكِنِّى أَقُولُ لَكُمْ فِيهِ قَوْلاً لَمْ يَقُلْهُ نَبِىٌّ لِقَوْمِهِ ، تَعْلَمُونَ أَنَّهُ أَعْوَرُ ، وَأَنَّ اللَّهَ لَيْسَ بِأَعْوَرَ

"Aku akan menceritakannya kepada kalian dan tidak ada seorang Nabi pun melainkan telah menceritakan tentang Dajjal kepada kaumnya. Sungguh Nabi Nuh ‘alaihis salam telah mengingatkan kaumnya. Akan tetapi aku katakan kepada kalian tentangnya yang tidak pernah dikatakan oleh seorang Nabi pun kepada kaumnya, yaitu Dajjal itu buta sebelah matanya sedangkan Allah sama sekali tidaklah buta". (HR. Bukhari no. 3337 dan Muslim no. 169)

Dari Anas, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَا بُعِثَ نَبِىٌّ إِلاَّ أَنْذَرَ أُمَّتَهُ الأَعْوَرَ الْكَذَّابَ ، أَلاَ إِنَّهُ أَعْوَرُ ، وَإِنَّ رَبَّكُمْ لَيْسَ بِأَعْوَرَ ، وَإِنَّ بَيْنَ عَيْنَيْهِ مَكْتُوبٌ كَافِرٌ

Tidaklah seorang Nabi pun diutus selain telah memperingatkan kaumnya terhadap yang buta sebelah lagi pendusta. Ketahuilah bahwasanya dajjal itu buta sebelah, sedangkan Rabb kalian tidak buta sebelah. Tertulis di antara kedua matanya “KAAFIR”.” (HR. Bukhari no. 7131)

Dalam sebuah hadits shahih, dari Abu Umamah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

يا أيها الناس ! إنها لم تكن فتنة على وجه الأرض منذ ذرأ الله ذرية آدم أعظم من فتنة الدجال و إن الله عز و جل لم يبعث نبيا إلا حذر أمته الدجال و أنا آخر الأنبياء و أنتم آخر الأمم و هو خارج فيكم لا محالة

"Wahai sekalian manusia, sungguh tidak ada fitnah yang lebih besar dari fitnah Dajjal di muka bumi ini semenjak Allah menciptakan anak cucu Adam. Tidak ada satu Nabi pun yang diutus oleh Allah melainkan ia akan memperingatkan kepada umatnya mengenai fitnah Dajjal. Sedangkan Aku adalah Nabi yang paling terakhir dan kalian juga ummat yang paling terakhir, maka pasti bahwa Dajjal akan muncul di tengah-tengah kalian.” (Dikeluarkan dalam Shahih Al Jaami’ Ash Shoghir no. 13833. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Dajjal Dinamakan Al Masih

Dajjal dinamakan Al Masih kerana salah satu matanya terusap/ tertutup (artinya: buta sebelah). Disebutkan pula bahwa ia dinamakan Al Masih kerana  dia mengusap/ melewati bumi selama empat puluh hari.[3]

Al Masih sendiri kadang ditujukan pada orang yang shidiq (jujur) yaitu ‘Isa ‘alaihis salam dan kadang pula Al Masih dimaksudkan untuk orang yang sesat lagi dusta yaitu Dajjal yang matanya buta sebelah.[4]

Berita Tentang Kemunculan Dajjal adalah Berita Mutawatir
Sebagian hadits mengenai Dajjal telah dikemukakan di atas. Sebagian lainnya akan kita temukan pada bahasan selanjutnya mengenai Dajjal. Intinya, semua hadits-hadits tersebut menunjukkan bahwa di akhir zaman, akan muncul Dajjal. Berita tentang Dajjal ini diriwayatkan dalam riwayat yang amat banyak, sampai derajat mutawatir. Hadits-hadits yang membicarakan tentang Dajjal pun berasal dari kitab Shahih Bukhari dan Muslim. Oleh kerana itu, orang yang meragukan tentang hal ini, dialah yang sungguh aneh.
Al Qodhi mengatakan, “Hadits-hadits yang disebutkan oleh Imam Muslim dan selainnya mengenai kisah Dajjal benar-benar sebagai hujjah bagi madzhab yang berada di atas kebenaran bahwa Dajjal benar adanya. Dajjal adalah benar-benar manusia. Allah mendatangkannya untuk menguji para hamba-Nya. Allah memberikan pada Dajjal berbagai ilahiyah (ketuhanan), yaitu dengan menghidupkan orang mati yang sebelumnya ia matikan, menumbuhkan tanaman, menyuburkan tanah dan kebun, menjadikan api dan dua macam sungai.

Kemudian Dajjal pun akan mengeluarkan berbagai macam perbendaharaan di dalam bumi, ia akan menurunkan hujan dari langit, dan tanah pun akan tumbuh tanaman. Ini semua dilakukan atas kuasa dan kehendak Allah. Kemudian setelah itu, Allah Ta’ala membuat ia tidak mampu berbuat apa-apa. Namun tidak ada yang boleh membunuh Dajjal dan menghancurkan berbagai urusannya melainkan ‘Isa ‘alaihis salam. Allah pun akhirnya mengukuhkan hati orang beriman. Inilah madzhab Ahlus Sunnah, keyakinan para pakar hadits, para fuqaha dan para ulama peneliti lainnya.”[5]

Mengapa Berita Tentang Dajjal Tidak Disebutkan dalam Al Qur’an?
Ada beberapa versi jawaban yang dapat diberikan dalam hal ini:
Pertama, Allah Ta’ala berfirman,

يَوْمَ يَأْتِي بَعْضُ آيَاتِ رَبِّكَ لَا يَنْفَعُ نَفْسًا إِيمَانُهَا

Pada hari datangnya ayat dari Tuhanmu, tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang kepada dirinya sendiri.” (QS. Al An’am: 158). Padahal dalam hadits disebutkan,

ثَلاَثٌ إِذَا خَرَجْنَ (لَمْ يَنْفَعْ نَفْسًا إِيمَانُهَا لَمْ تَكُنْ آمَنَتْ مِنْ قَبْلُ) الآيَةَ الدَّجَّالُ وَالدَّابَّةُ وَطُلُوعُ الشَّمْسِ مِنَ الْمَغْرِبِ أَوْ مِنْ مَغْرِبِهَا

Tiga tanda, jika semuanya telah terjadi, maka tidak akan berguna lagi keimanan seseorang sebelumnya, yaitu; keluarnya Dajjal, binatang melata, dan terbitnya matahari dari barat atau dari tempat terbenamnya” (HR. Tirmidzi no. 3072 dan Ahmad 2/445. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Hadits ini menunjukkan adanya korelasi dengan ayat di atas, sehingga sangat tepat sekali menunjukkan adanya Dajjal di akhir zaman.

Kedua, Al Qur’an sendiri mengisyaratkan bahwa ‘Isa bin Maryam akan turun di akhir zaman seperti pada firman Allah Ta’ala,

وَإِنْ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ إِلَّا لَيُؤْمِنَنَّ بِهِ قَبْلَ مَوْتِهِ

Tidak ada seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya.” (QS. An Nisa': 159). Dan pada firman Allah Ta’ala,

وَإِنَّهُ لَعِلْمٌ لِلسَّاعَةِ
Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat.” (QS. Az Zukhruf: 61). Jika benar Isa akan turun di akhir zaman dan misi beliau adalah membunuh Dajjal, maka cukup dengan kita menyebut turunnya Isa, itu menandakan akan munculnya Dajjal. Apalagi antara Isa dan Dajjal sama-sama disebut Al Masih
.
Inilah di antara alasan mengapa Dajjal tidak disebutkan dalam Al Qur’an sebagaimana diterangkan oleh Ibnu Hajar Al Asqolani.[6]
Alasan ketiga yang dapat diberikan adalah sebagai berikut.
Ketiga: Berita tentang Dajjal juga sudah disebutkan dalam ayat Al Qur’an,

لَخَلْقُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ أَكْبَرُ مِنْ خَلْقِ النَّاسِ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ
Sesungguhnya penciptaan langit dan bumi lebih besar daripada penciptaan manusia akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (QS. Ghofir/Al Mu’min: 57)

 Yang dimaksud dengan penciptaan manusia di sini adalah Dajjal. Sebagaimana yang mendukung hal ini adalah hadits,
مَا بَيْنَ خَلْقِ آدَمَ إِلَى قِيَامِ السَّاعَةِ خَلْقٌ أَكْبَرُ مِنَ الدَّجَّالِ

"Tidak ada satu pun makhluk sejak Adam diciptakan hingga terjadinya kiamat yang fitnahnya (cobaannya) lebih besar dari Dajjal." (HR. Muslim no. 2946)

Mengenai surat Ghofir ayat 57, Al Baghowi mengatakan, “Sebagian ulama mengatakan: yaitu yang lebih besar dari ujian dari Dajjal. Akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya, yaitu orang Yahudi yang selalu memperdebatkan tentang Dajjal.”[7]
Demikian beberapa sajian awal dari kami mengenai Dajjal. Insya Allah kajian ini masih akan dilanjutkan pada tulisan serial berikutnya. Semoga Allah mudahkan.
Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat.

Rujukan:

, Yahya bin Syarf An Nawawi, Dar Ihya’ At Turots, cetakan kedua, 1392 H.
1.     Al Yaumul Akhir-Al Qiyamatush Shugro, Dr. ‘Umar Sulaiman Al Asyqor, Darun Nafais-Maktabah Al Falah, cetakan keempat, 1411 H.
2.     Asyotusy Sya’ah, ‘Abdullah bin Sulaiman Al Ghofili, Kementrian Urusan Islamiyah, Waqof, Dakwah, dan Irsyad, Kerajaan Saudi Arabia, cetakan pertama, 1422 H.
3.     Fathul Bari, Ibnu Hajar Al Asqolani, Darul Ma’rifah, 1379 H.
4.     Lisanul ‘Arob, Muhammad bin Makrom bin Manzhur Al Afriqi Al Mishri, Dar Shodir, cetakan pertama.
5.     Ma’alimut Tanzil, Al Husain bin Mas’ud Al Baghowi, Dar Thoyibah, cetakan keempat, tahun 1417 H.

Saturday, January 28, 2012

doa memohon perlindungan daripada amalan buruk...

BISMILLAH...

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا عَمِلْتُ وَمِنْ شَرِّ مَا لَمْ أَعْمَلْ
 
MAKSUD : “Ya Allah, aku berlindung kepada Engkau dari keburukan amalan yang telah aku kerjakan dan yang belum aku kerjakan.”

Keterangan :

Doa ini diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Sahihnya.  Doa ini merupakan salah satu doa yang dibaca oleh oleh Rasulullah saw. Kenapa Rasulullah saw yang terpelihara daripada sebarang dosa mengamalkan doa ini ?. Rasulullah saw melakukannya agar amalan ini  dicontohi oleh umatnya yang lemah iman dan tergelincir melakukan dosa-dosa dalam kehidupan seharian.


 Kadang-kadang kita tidak dapat lari daripada melakukan amalan-amalan yang mengundang kemurkaan Allah. Apa yang perlu kita lakukan ialah sentiasa bertaubat kepada Allah SWT bila terlanjur melakukan larangan Allah SWT. Salah satu amalannya ialah dengan membaca doa ini agar kita diberi kekuatan dan pimpinan agar dapat meninggalkan semua amalan buruk sama ada yang pernah dilakukan ataupun yang belum dilakukan.

Semoga Allah SWT memberi taufik dan hidayah agar kita dapat mengamalkan doa Nabi saw ini.


WALLAHU TA’ALA A’LAM

rahsia yang manusia tidak tahu...

Banyak perkara yang manusia ketahui tapi tidak tahu rahsianya di sebaliknya. Antara perkara-perkara yang manusia tahu tetapi mereka tidak tahu rahsianya ialah…

1. Di antara cara mendidik manusia menjadi baik ialah dengan usaha menyakitkan nafsunya.
2. Jika seorang muslim mati bersama sakit zahirnya, maka itu adalah penghapusan dosanya atau dia mendapat darjat di dalam Syurga. Sebaliknya kalau dia mati bersama penyakit batinnya, dia akan ke Neraka.
3. Manusia yang berpenyakit lahir (fizikalnya), sakitnya boleh merosakkan anggotanya sahaja tetapi manusia yang berpenyakit batin boleh merosakkan semua yang ada di dunia. Banyak perkara yang akan dirosakkannya.
4. Sesuatu perkara atau benda yang kita suka, sangat sukar untuk kita tadbir dan mengurusnya. Biasanya selalu sahaja kita melakukan kesalahan di dalam mengurusnya.
5. Banyak orang boleh memperkatakan penyakit batin tetapi gagal mengesannya. Lantaran itulah ada orang waktu menceritakan penyakit sombong, pada masa yang sama dia sedang memakai sifat itu.
6. Mendidik manusia secara tidak formal dan dari sikap diri kita lebih berkesan daripada sekadar memberi ilmu dan teorinya.
7. Ramai manusia dirosakkan oleh makhluk yang paling bodoh, yang tiada akal dan tidak bersekolah iaitu duit dan harta. Bahkan orang yang paling pandai seperti profesor pun dirosakkannya.
8. Bangsa yang mempunyai sifat taqwa dan ilmu akan menguasai manusia lain. Begitu pun banyak bangsa tidak boleh menempuh jalan ini. Maka mereka menguasai bangsa lain dengan kekuatan lahirnya tetapi kerosakannya terlalu banyak.
9. Orang yang memiliki dunia selalunya jiwanya tidak tenang. Orang yang memiliki Allah, jiwanya tenang. Justeru itu orang yang memiliki dunia ada yang membunuh diri sendiri. Ini tidak berlaku kepada orang yang memiliki Tuhan.
10. Orang yang membunuh dirinya sendiri lebih besar dosanya daripada orang yang membunuh orang lain.
11. Kehidupan manusia di dunia ini sebenarnya mudah diselesaikan jika tahu rahsianya. Iaitu dengan iman dan taqwa. Nanti akan berlakulah, pemimpin menaungi dan menegakkan keadilan, orang kaya akan pemurah, orang miskin sabar, orang berilmu memberi ilmu, ulama-ulama memberi nasihat dan mendidik dan pemuda-pemudi memberi tenaga. Semua manusia bermaruah dan bersifat malu. Setiap orang akan mengutamakan orang lain. Anak yang kecil ditunjukkan kasih sayang, anak yang masih bersekolah jangan tunjuk sayang atau benci manakala terhadap anak yang sudah dewasa, tunjukkan kemesraan dan selalu dijadikan kawan berbincang.
12. Seseorang manusia itu akan dikasihi atau diberi simpati kalau dia kenal dirinya dan pandai meletakkan diri pada tempatnya.
13. Telah menjadi tabiat semula jadi manusia setiap orang sukakan keamanan, kasih sayang, simpati, dibantu, dihormati,dan tidak diganggu. Namun adakalanya manusia itu lupa, bahkan lumrah berlaku perkara yang dia tidak suka itu disebabkan oleh dirinya sama ada secara langsung mahupun tidak. Sebagai contoh, apabila seseorang itu zalim, orang lain akan berdendam dan membuat kacau hingga hilang keamanan. Bila tiada keamanan, penzalim juga turut susah dan terancam. Bila orang kaya bakhil, banyak orang dengki dan sakit hati. Risikonya dia juga ikut sama menanggung. Bila seseorang itu sombong, orang benci. Jika berlaku sesuatu keadaan yang menyusahkannya, orang tidak akan ambil peduli dan orang tidak bersimpati. Jadi, sikap kita itulah adakalanya mengundang bala atau kesusahan. Bolehlah kiaskan dengan sikap-sikap yang lain

Thursday, January 26, 2012

bidadari untuk lelaki,siapa untuk wanita?

Mungkin ramai wanita tertanya-tanya soalan di atas. Dalam al-Quran dan hadis banyak dimaklumkan perihal ganjaran untuk golongan lelaki yang masuk ke syurga antaranya ialah bidadari yang cantik menawan. Bagaimana pula untuk wanita?
Dalam artikel Ahwalun Nisa’ fil Jannah, karya Sulaiman bin Shaleh al-Khurasyi dinyatakan golongan wanita di akhirat di bahagikan kepada enam golongan :
1. Meninggal sebelum menikah.
2. Ditalak suami pertama, dan tidak menikah lagi sampai meninggal dunia.
3. Menikah dengan lelaki yang bukan ahli surga. Misalnya, suaminya murtad atau melakukan kesyirikan.
4. Meninggal dunia lebih dahulu sebelum suaminya.
5. Wanita kematian suaminya, dan tidak menikah lagi sampai meninggal dunia.
6. Ditalak atau ditinggal mati suaminya, kemudian menikah dengan lelaki lain.
Untuk wanita jenis pertama, kedua, dan ketiga, dia akan dinikahkan dengan seorang lelaki yang menjadi penghuni surga. Dia memiliki sifat yang sempurna, sebagaimana penghuni surga lainnya. Ini berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

ما في الجنة أعزب
Di surga, tidak ada orang yang membujang.” (Imam Ahmad dan Muslim)

Untuk wanita jenis keempat dan kelima, dia akan dinikahkan dengan suaminya di dunia.
Adapun wanita yang keenam akan dinikahkan dengan suami yang terakhir. Ini berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

أيما امرأة تُوفي عنها زوجها ، فتزوجت بعده ، فهي لآخر أزواجها
Wanita mana pun yang ditinggal mati suaminya, kemudian si wanita menikah lagi, maka dia menjadi isteri bagi suaminya yang terakhir.” (H.R. Thabrani; dinilai sahih oleh Al-Albani)

Wednesday, January 25, 2012

pengantin di alam barzakh...

Pengantin...
utk semua...
Pada suatu masa yang ditetapkan...

Kita pasti dirisik..
Pertunangan sejak azali..
Di hujung hidup nanti..

Berlangsungnya perkahwinanmu dengan maut..
Hantarannya..sakit dan nazak..
Tamu bertandang menghadiahkan esak tangis..
Pengantin dimandikan..

Dipakaikan baju cantik putih..
Wangian gaharu dan cendana..
Keranda jadi pelaminan..
Pengantin bersanding sendirian..

Di arak keliling kampung..
Berkompangkan azan dan kalimah kudus..
Akad nikahnya bacaan talkin..
Berwalikan liang lahat..

Saksi pula nisan-nisan..
Siraman air mawar..
Keluarga terdekat menepung tawar..
Tiba masa pengantin..
Menunggu sendirian..

Malam pertama bersama KEKASIH..
Di kamar bertilamkan tanah..
Dan Dia menuntut janji..
Sucikah kita tatkala berpadu..

Pernahkah taubat sepanjang hayat..
Atau terkubur bersama dosa-dosa...
Dan Dia Kekasih itu..
Menetapkanmu ke syurga..
Atau melemparkan dirimu ke neraka

wahai diriku...

Wahai diriku..
Adakah kau tahu matahatimu sedang menderita kerana ditinggalkan setelah sekian lama..
Wahai diriku..sudah lama kau tak bercakap dengan mata hatimu…
Adakah kau tahu “dia” sentiasa menunggu mu untuk mulakan bicara..
Adakah kau tahu“dia” sedang mencari jalan untuk membawamu pulang ke pangkal jalan..
Wahai diriku..
Airmatamu sudah tidak semurah dulu,
Sujudmu juga tak sepanjang zaman remajamu..
Kenapa ye wahai diriku..adakah kau sudah layak berdikari sehingga kau “buang” Tuhanmu yang Satu..
Wahai diriku..
jika kau sedar akan kedudukan mata hatimu nescaya kau akan tinggalkan segala apa yang kau kejar ..
tidakkah kau merasakan ia menderita mencari sinar bahagia..
Kau tak pernah tahu bahawa matahatimu itu sentiasa menuntut keadilan..
sentiasa mencari peluang dan ruang untuk lebih mengenalimu..
Kenapa kau seakan lari ye wahai diriku…
kau tak seperti dulu…
kau bukan dirimu yang ku kenal…
kau sudah lupa meminta pertolongan..
engkau takkan mampu mencapai matlamat yang samar..
Wahai diriku..
mata hatimu penuh dengan dendam..
Mata hatimu sarat dengan kebencian..
Mata hatimu melimpah dengan dengki dan percanggahan..
Kau lupa bahawa sudah lama kau tinggalkan matahtimu keseorangan..
ia tiada teman, tiada kawalan sehingga membuat onar tanpa segan..
Mata hatimu penuh cinta terlarang…
amanah dan panduan seakan kau tinggalkan di belakang..
Apa yang kau mahukan wahai diriku…
Apa yang kau cari sehingga kau lupa asal kejadian..
Pengalaman dan teman bukan melebihi kepentingannya dari Tuhan..
Keyakinan pimpinan bukan sehebat kecintaanmu pada Tuhan..
Sejak kita bermula di daerah perkampungan yang indah engkau sudah mula diajar untuk
menjadi lelaki soleh..
Sejak seawall kau didik ibu dan ayah , engkau sudah ditanam mendamba cinta Pencipta sekalian alam…
Wahai Diriku..
Tidakkah kau ingat dirimu tercampak ke daerah asing seawal usia remajamu..
Kepayahan ditanggung keseorangan, kematangan dicari sebagai perisai kekuatan..
Tika saat itu aku llihat dirimu kuat menahan ombak ..
biar hujan, biar rebut kau tetap cekal bertahan ..
kini sepatut nya kematangan mengatasi dulu..
namun entah Kenapa kekuatan yang kau timba dulu makin pudar menyesakkan perjalanan..
sudah berapa kali aku ingatkan dirimu jangan mudah hilang pertimbangan..
sudah berapa kali ku ulang bahawa engkau Cuma pasir ditepian lautan…
Mengapa ya wahai diriku..
Kenapa kau hanya membisu..
Kenapa matahatimu kaku..
Kenapa kau tak seperti dulu…
Wahai diriku…
Aku sedih melihat dirimu..
Aoa yang perlu lakukan wahai tuhanku..
Matahatiku seakan menolak kepulanganku..
Ia beku, kaku dan membatu..
Tuhanku..
Aku sekadar meluah rasa..
Namun aku takkan berputus asa..
Seringkali Kau bawa ku pulang mengadap-MU.
. Seringkali juga KAU menegur perlakuan salah ku ..
Ia mebuatkan aku amat yakin pada-MU..
Tuhanku..
Matahatku sedang keseorangan..
Matahatiku memerlukan pertolongan..
Aku yakin hanya jalan-MU yang membuka ruang,
Hanya diri-MU yang sentiasa memberi peluang..
Ku harapkan diri ini akan sentiasa diberi kepercayaan untuk memikul amanah Tuhan kerana aku tahu kejadianku adalah sebaik2 kejadian..
Ameen…

Thursday, January 12, 2012

buat ibu tersayang...


Tiada yang indah dapat aku rasakan bila memandang wajah ibuku yang sedang tersenyum senang, terima kasih ibu kerana melahirkan aku. Mungkin ucapan tak sama nilainya dengan pengorbanan yang telah dilakukan oleh ibu-ibu di dunia, namun ucapan ini adalah sebagai penghargaan diriku buat ibuku yang tersayang. Andai tiada ibu, kita tidak akan dapat melihat dunia indah ciptaan Allah s.w.t. Kita tidak akan menjadi seorang pelajar yang cemerlang, individu yang berpangkat tinggi dalam kerjaya masing-masing jika ibu kita mengabaikan kehidupan kita ini.

Janganlah kita mencontohi sifat Si Tanggang yang lupa akan jasa ibunya dan juga derhaka kepada ibunya, hingga dia disumpah menjadi batu. Jangan sampai kita dianggap sebagai anak yang derhaka bila kita mengabaikan kehidupan ibu kita. Mari kita ambil contoh kisah salah seorang sahabat Rasulullah s.a.w. yang telah mengecilkan hati ibunya dan tidak mampu untuk mengucapkan dua kalimah syahadah di saat kematian menjemputnya.

Alqamah adalah seorang pemuda yang baik dan taat, rajin mendirikan solat, banyak berpuasa dan bersedekah. Tetapi, Alqamah dikatakan lebih mengutamakan isterinya berbanding ibunya lalu ibunya makan hati berulam jantung dan tersinggung dengan perbuatan anaknya. Akibatnya, Alqamah tidak mampu mengucapkan dua kalimah syahadah pada penghujung hayatnya.

Akhirnya Rasulullah SAW bertindak untuk membakar Alqamah hidup-hidup di hadapan ibunya jika ibunya tidak memaafkannya. Akhirnya tindakan Rasulullah SAW itu menyebabkan ibunya segera memaafkannya dan Alqamah dengan mudah mengucapkan dua kalimah syahadah.

Selepas dimandi, dikafan, disolat dan dikebumikan, Rasulullah SAW berdiri di tepi kuburnya lalu bersabda bermaksud: “Wahai kaum Muhajirin dan Ansar! Sesiapa yang lebih mengutamakan isterinya daripada ibunya, nescaya akan ditimpa kepadanya laknat Allah dan juga tidak akan diterima daripadanya taubat dan tebusannya.” (Hadis riwayat Abu al-Laith)

Kisah Alqamah dengan ibunya mengajar kita betapa seorang ibu sanggup berkorban apa saja dalam dunia demi keselamatan dan kesejahteraan anaknya. Oleh sebab itulah, Islam mewajibkan anak menunaikan segala hak ibu dan melayani ibunya dengan sebaik mungkin.

Dalam pada itu, Islam mengharamkan anak daripada melakukan sesuatu yang boleh menyakit dan menyinggung perasaan ibu. Pendek kata, ibulah insan paling berhak mendapat layanan terbaik daripada anak selaras pengorbanan dilakukannya.

Bukankah Rasulullah SAW pernah ditanya seorang lelaki seperti hadis bermaksud: “Ya Rasulullah! Siapakah yang lebih berhak saya berbuat baik? Jawab Rasulullah SAW: Ibumu. Lelaki itu bertanya lagi: Kemudian siapa lagi? Ujar Baginda: Ibumu. Lelaki itu bertanya sekali lagi: Kemudian siapa lagi? Jawab Baginda: Ibumu. Lelaki itu bertanya lagi: Siapa lagi? Baginda menjawab: Bapamu.”

Hadis Rasulullah SAW ini mengangkat kedudukan istimewa ibu sehingga berbakti kepada ibu mengatasi berbakti kepada orang lain, walau kepada bapa sekalipun. Malah, Rasulullah SAW menyebut berbakti kepada ibu sebanyak tiga kali berturut-turut dalam hadis itu, barulah Baginda menyebut berbakti kepada bapa, sekali gus menunjukkan betapa besarnya jasa dan pengorbanan ibu terhadap anak.

Walau bagaimanapun, kita tidak seharusnya melupakan peranan bapa bagi menjamin keselesaan dan kebahagiaan hidup sesebuah keluarga. Justeru, kita seharusnya menghormati dan menyayangi ibu kita tanpa mengabaikan tanggungjawab dan kasih sayang terhadap bapa.

Begitu juga sebaliknya, kita memberikan penghormatan dan kasih sayang kepada bapa tanpa mengabaikan tanggungjawab dan kasih sayang terhadap ibu. Ibu bapa berperanan besar dalam membentuk kehidupan, kelangsungan dan kebahagiaan anak mereka.

Di sini aku ingin paparkan lirik lagu nyanyian Aishah yang bertajuk Syurga di telapak kaki ibu. Kepada semua pembaca, marilah kita hayati dan muhasabah diri masing-masing :

Syurga Di Telapak Kaki Ibu

Duhai apakah gerangan budi balasan
Bagi insan melahirkan, membesarkan

Bercucuran airmata bila mengenangkan
Betapakah besar budi ibunda berikan
Siang malam menderita
Hingga entah bila
Sungguh besar pengorbanan
Ibunda berikan

Tiada bahagia jika tiada
Doa puja restu
Syurga itu telapak kaki ibu
Terima kasih buat emakku yang paling ku sayangi. Kalau tiada mak, mungkin takkan lahir diriku ke dunia ini. Hargai dan sayangilah mereka sementara mereka masih ada. Jangan diabaikan mereka

Wednesday, January 11, 2012

ayat pelembut hati dan pendinding diri...

Surah Taha adalah surah yang ke 20, juzuk 16. Surah yang baik untuk melembut hati yang keras terutama sekali dibacakan kepada ahli keluarga yang keras hati, malas dan degil untuk beribadat kepada Allah SWT. Boleh diamalkan sebagai ayat pendinding diri. Ayat 1 hingga 5 yang dibaca oleh Saidina Umar Al-Khattab r.a yang pada masa dan ketika itu belum lagi memeluk Agama Islam, tersentuh hatinya dan beliau terus memeluk agama Islam pada hari itu juga dihadapan Nabi Muhammad SAW. 

Beliau seorang yang berani semasa kafir dan bertambah berani sesudah beriman. Sifat berani dan garang sehingga iblis atau syaitan pun tidak berani melintas dihadapan beliau lari lintang pukang jika bersua dengan Saidina Umar, inikan pula kita yang lemah semangat.

Semasa Nabi Muhammad s.a.w. mula menyebarkan Islam secara terang-terangan, Saidina Umar mempertahankan ajaran tradisi masyarakat Quraisy. Saidina Umar ialah antara orang yang paling kuat menentang Islam pada masa itu.

Menurut ahli sejarah Islam, semasa Saidina Umar dalam perjalanan untuk membunuh Rasulullah s.a.w., beliau bertembung dengan seseorang yang mengatakan bahawa beliau haruslah membunuh adik perempuannya dahulu memandangkan adiknya telah memeluk Islam.

Saidina Umar pergi ke rumah adiknya dan mendapati adiknya sedang membaca Al-Quran. Dalam keadaan yang marah dan kecewa beliau memukul adiknya. Apabila melihat adiknya berdarah, beliau meminta maaf dan sebagai balasan beliau akan membaca secebis ayat Al Quran kepada adiknya. Beliau berasa terharu apabila membaca dan mendengar ayat-ayat Al Quran yang begitu indah sehinggakan beliau memeluk Islam pada hari itu juga. Itulah kelebihan Surah Taha yang dibaca oleh beliau.

Selepas peristiwa terbabit, beliau berjanji akan melindungi Islam sehingga ke titisan darah terakhir. Dia menjadi khalifah kedua Islam pada 23 Ogos (633-644) bersamaan 22 Jamadilakhir tahun 13 Hijrah dan merupakan salah satu khalifah di dalam Khulafa al-Rasyidun.

Sebuah hadith dari Ibnu Abbas yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah bahawa Rasulullah SAW berkata:
"Apabila Umar memeluk Islam, Jibril pun datang dan berkata: "Ya Muhammad, sesungguhnya seluruh makhluk langit bergembira dengan islamnya Umar"
Setelah memeluk Islam, Rasulullah SAW telah mengelarnya sebagai Al-Faruq kerana dapat membezakan di antara perkara yang benar dan bathil. Ketika ditanya oleh para sahabat bagaimana dia mendapat gelaran tersebut, Saidina Umar menjawab : "Pada suatu hari, Aku bertanya kepada Rasulullah SAW : "Ya Rasulullah SAW, adakah kita dalam kebenaran ?"

Jawab Rasulullah SAW: "Benar"

Aku berkata lagi: "Kenapakah kita beribadah secara sembunyi ?"

Kemudian kami masuk ke Masjidil Haram membuat dua syaf, satu saya dan satu lagi Saidina Hamzah (berjemaah). Maka semua orang KAFIR Quraisy melihat ke arah kami berdua dengan perasaan yang sangat marah yang tidak pernah mereka terjadi sebelum ini, lalu Rasulullah SAW mengelarkan aku Al-Faruq! 

Dengan islamnya Umar, maka umat Islam yang sebelum itu sentiasa ketakutan menjadi kuat. Mereka telah berani solat secara terang-terangan di BaitulLah khususnya setelah peristiwa di atas. Di samping itu juga, orang Quraisy juga tidak berani menganggu orang Islam yang sedang beribadah kerana takut kepada Umar.



Terjemahan Ayat 1 - 5 (Surah Taha).
  1. Taa. Haa.
  2. Kami tidak menurunkan A-Quran kepadamu (wahai Muhammad) supaya engkau menanggung kesusahan.
  3. Hanya untuk menjadi peringatan bagi orang-orang yang takut yang melanggar perintah Allah.
  4. Al-Quran diturunkan dari tuhan yang menciptakan bumi dan langit yang tinggi.
  5. Ia-itu Allah Ar-Rahmaan,yang bersemayam diatas 'Arasy.
Bacaan Untuk Anak/Suami Yang Degil Yang Tak Mahu Solat
Baca doa ini 3 x dan dihembuskan semasa anak/suami anda sedang tidur pada hidungnya semasa ia sedang menarik nafas masuk. Lakukan sekurang-kurangnya 7 malam semasa anak /suami sedang tidur nyenyak. InsyaAllah...

Wasallam.
 

aku dimakamkan hari ini...

Perlahan, tubuhku ditutup tanah,
            perlahan, semua pergi meninggalkanku,
            masih terdengar jelas langkah langkah terakhir mereka
            aku sendirian, di tempat gelap yang tak pernah terbayang,
            sendiri, menunggu keputusan…

            Istri, belahan hati, belahan jiwa pun pergi,
            Anak, yang di tubuhnya darahku mengalir, tak juga tinggal,
            Apatah lagi sekedar tangan kanan, kawan dekat,
            rekan bisnis, atau orang-orang lain,
            aku bukan siapa-siapa lagi bagi mereka.

            Istriku menangis, sangat pedih, aku pun demikian,
            Anakku menangis, tak kalah sedih, dan aku juga,
            Tangan kananku menghibur mereka,
            kawan dekatku berkirim bunga dan ucapan,
            tetapi aku tetap sendiri, disini,
            menunggu perhitungan …

            Menyesal sudah tak mungkin,
            Tobat tak lagi dianggap,
            dan ma’af pun tak bakal didengar,
            aku benar-benar harus sendiri…

            Tuhanku,
            (entah dari mana kekuatan itu datang,
            setelah sekian lama aku tak lagi dekat dengan-Nya),
            jika kau beri aku satu lagi kesempatan,
            jika kau pinjamkan lagi beberapa hari milik-Mu,
            beberapa hari saja…

            Aku harus berkeliling, memohon ma’af pada mereka,
            yang selama ini telah merasakan zalimku,
            yang selama ini sengsara karena aku,
            yang tertindas dalam kuasaku.
            yang selama ini telah aku sakiti hati nya
            yang selama ini telah aku bohongi

            Aku harus kembalikan, semua harta kotor ini,
            yang kukumpulkan dengan wajah gembira,
            yang kukuras dari sumber yang tak jelas,
            yang kumakan, bahkan yang kutelan.
            Aku harus tuntaskan janji janji palsu yg sering ku umbar dulu

            Dan Tuhan,
            beri lagi aku beberapa hari milik-Mu,
            untuk berbakti kepada ayah dan ibu tercinta ,
            teringat kata kata kasar dan keras yg menyakitkan hati mereka ,
            maafkan aku ayah dan ibu ,
            mengapa tak kusadari betapa besar kasih sayang mu
            beri juga aku waktu,
            untuk berkumpul dengan istri dan anakku,
            untuk sungguh sungguh beramal soleh ,
            Aku sungguh ingin bersujud dihadap-Mu,
            bersama mereka …

            begitu sesal diri ini
            karena hari hari telah berlalu tanpa makna
            penuh kesia sia an
            kesenangan yg pernah kuraih dulu, tak ada artinya
            sama sekali mengapa ku sia sia saja ,
            waktu hidup yg hanya sekali itu
            andai ku bisa putar ulang waktu itu …

            Aku dimakamkan hari ini,
            dan semua menjadi tak terma’afkan,
            dan semua menjadi terlambat,
            dan aku harus sendiri,
            untuk waktu yang tak terbayangkan …

Sunday, January 08, 2012

tebarkan salam..

Bagaimana iman anda sekarang? Adakah ia semakin meningkat atau menurun? Ada perubahan tidak? Apapun jawapannya terdapat dalam diri anda sendiri. Jangan biarkan iman kita terkubur dalam kemaksiatan kita, bertaubatlah sebelum terlambat.




Dalam kehidupan ini, banyak rintangan yang datang. Kadangkala otak berfikir akan tenggelam dalam mehnah berduri yang penuh berbisa, hati pula sedang berbisik-bisik mencari tenaga untuk timbul dengan kekuatan bagi menghadapi mehnah berduri itu. Tapi semuanya terasa indah apabila meletakkan semua pergantungan kepada-Nya.



Apabila kita diuji sesuatu oleh-Nya, janganlah kita menerbitkan masalah kita dengan bermasam muka, tidak menegur orang sekeliling sehingga menampakkan yang kita kurang bersabar dan tidak dapat menerima ujian dari Allah.



Tetapi bagi kita yang melihat orang sedemikian, seeloknya marilah kita menegur dulu dengan memberi salam dan senyuman. Berkemungkinan si dia akan menjawabnya dan membalas senyuman kita. Maka, insyaallah emosinya sedikit banyak akan berubah ke arah positif.




Salam maksudnya mengigatkan (zikir) Allah dan mengigatkan diri. Ungkapan kasih sayang antara sesama Muslim adalah doa yang istimewa dan pernyataan atau pemberitahuan yang ‘anda aman daripada bahaya tangan dan lidahku’. Mulai sekarang, jangan berpisah dengan ucapan “Assalamualaikum” sebab kelebihannya sangat hebat. Abdullah bin Mas’ud r.a meriwayatkan bahawa Rasulullah s.a.w bersabda, maksudnya: “Salam adalah salah satu asma (nama) Allah yang telah Allah turunkan ke bumi, maka tebarkanlah salam. Ketika seseorang memberi salam kepada yang lain, darjatnya ditinggikan di hadapan Allah. Jika jemaah suatu majlis tidak menjawab ucapan salamnya maka makhluk yang lebih baik dari merekalah (yakni para malaikat) yang menjawab ucapan salam”. ( Musnad Al-Bazar, Al Mu’jam Al-Kabir oleh AT Tabrani).



Sabda Nabi: “Orang2 yg mendahului salam terlepas daripada sifat sombong, bongkak, dan tinggi diri”.



Sabda Rasulullah s.a.w:”Wahai manusia, sampaikanlah salam, berikanlah salam dan solatlah diwaktu malam, diwaktu org2 lain sedang tidur, maka kamu akan masuk syurga”.



Sabda Rasulullah s.a.w:”Sesungguhnya di dalam syurga itu terdapat kamar yang bermacam-macam, semuanya boleh dilihat dari luar isi dalamnya dan dari dalam boleh dilihat di luar. Di dalam syurga itu terdapat kenikmatan yang belum pernah dilihat oleh mata, yang belum didengar oleh telinga dan tidak pernah dibayang oleh hati manusia”.



Lalu bertanya pula sahabat: “Ya Rasulullah, utk siapakah kamar2 itu?”



Sabda Rasulullah s.a.w: “ Ianya adalah bagi orang yang menyampaikan, bagi org yg memberi makan, bagi org yg selalu berpuasa, bagi org yg mengerjakan solat malam ketika org lain tidur”.



Bertanya pula sahabat: “Siapakah yang kuat mengerjakan semua itu Ya Rasulullah?”



Sabda Rasulullah s.a.w:”Akan aku terangkan kepada kamu semua”



1- Barangsiapa bertemu dengan saudaranya (semua org Islam) dan memberikan salam kepadanya, maka sesungguhnya dia telah menyiarkan salam.



2- Barangsiapa yg memberi makan ahli keluarga/anak isterinya hingga kenyang, maka sesungguhnya ia telah memberi makan.



3- Barangsiapa berpuasa dalam bulan Ramadhan, kemudian dia berpuasa enam hari dalam bulan Syawal ( selain 1 Syawal, diharam puasa) bererti dia sudah sentiasa berpuasa sepanjang tahun.



4- Barangsiapa solat Isyak dan solat Subuh berjemaah, maka sesungguhnya dia telah mengerjakan solat malam ketika orang lain sedang tidur.



Sabda Rasulullah s.a.w:”Barangsiapa yang berbicara sebelum salam, maka janganlah kamu jawab”.



Ibnu Abas ra berkata:”Sesungguhnya Iblis yang terkutuk itu menangis, sewaktu seseorang mukmin itu bersalam dan dia mengeluh: “ Aduh celaka, kedua mukmin itu tidak berpisah keduanya melainkan diampuni dosanya.”



Adab memberi dan menjawab salam:



“Dan apabila kamu diberikan penghormatan dengan sesuatu ucapan hormat (seperti memberi salam), maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik daripadanya atau balaslah dia (dengan cara yang sama). Sesungguhnya Allah sentiasa menghitung tiap2 sesuatu”. (An-Nisa:86)



Pembaca yang budiman,



Akhir kalam, ingatlah tidak ada kebaikan kepada Allah melainkan melalui kebaikan sesama manusia. Memberi salam kepada orang lain mengundang kesejahteraan daripada Allah.



Wallahualam.